Ada
beberapa Jenis Ikan Lele Yang Paling Banyak Dibudidayakan oleh petani lele.
Oke gan Ikan lele merupakan salah
satu jenis ikan air tawar yang sanggup hidup dalam kepadatan yang tinggi, Sudah tidak diragukan lagi
ikan lele merupakan ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan sebagai
konsumsi pribadi maupun pemasukan tambahan, bahkan tidak sedikit petani ikan
menjadikan ikan lele sebagai pintu pemasukan utamanya.
Dalam budidaya ikan lele
tidaklah sulit dan tingkat keberhasilannya yang tinggi. Selain itu ikan lele
merupakan ikan yang tahan terhadap serangan penyakit dan ketahanan tubuhnya
lebih kuat dibanding ikan air tawar lainnya.
Seiring semakin pesatnya budidaya ikan lele sering membuat harga
ikan ini tidak stabil di pasaran, apalagi jika lagi panen raya dapat membuat
harga ikan anjlok / turun.
Mungkin
para petani lele sering bertanya – Tanya jenis ikan lele apa yang paling bagus
di budidayakan dan apa sih yang membuat lele itu bagus untuk dibudidayakan ?.
Nah berikut ini saya akan memberikan sedikit informasi dan penjelasan tentan
jenis ikan lele yang sering dibudidayakan oleh petani local.
Jenis – Jenis Lele Yang sering dibudidayakan
oleh petani :
1. A. LELE SANGKURIANG
Ciri khusu fisik lele
sangkuriang adalah berwarna hitam kehijauan pada bagian punggung ikan dan pada
bagian perut berwarna putih kekuningan, memiliki permukaan kulit yang lebih
licin dan berlendir, serta ukuran kepala yang lebih besar bila dibandingkan
lele Jumbo.
- Kelebihan Lele Sangkuriang
1. Kemampuan bertelur dan daya tetas telur lebih tinggi dibandingkan lele
dumbo. Kemampuan bertelur induk lele sangkuriang dua kali lipatnya dibandingkan
dengan lele dumbo. Satu ekor induk lele dumbo dalam sekali bertelur biasanya
menghasilkan 20.000–30.000 butir, sedangkan lele sangkuriang mampu bertelur
40.000-60.000 butir
Untuk daya tetasnya, lele dumbo terbilang cukup tinggi yaitu 80%,
tetapi lele sangkuriang lebih tinggi lagi, yaitu 90%.
2. Produksi lebih tinggi. Untuk membesarkan benih lele dumbo
sebanyak 1000 ekor dengan pemberian pakan 1 kwintal hanya menghasilkan lele
konsumsi sebanyak 70-80 kg. Sedangkan untuk lele sangkuriang dengan jumlah
benih dan pakan yang sama dapat menghasilkan 1 – 1,4 kwintal. Data berdasarkan
pengalaman di lapangan. Ini membuktikan angka produksi lele sangkuriang lebih
tinggi dibanding lele dumbo biasa.
3. Daya tahan terhadap penyakit lebih bagus. Lendir di kulit
lele adalah salah satu bentuk pertahanan tubuh, dan semua jenis lele
memilikinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar
Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, jenis bakteri yang sering
menyerang ikan air tawar jarang ditemukan di kolam atau wadah budi daya lele
sangkuriang, terutama Trichoda sp. Dan Ichthiophthirius sp.
Walaupun daya tahann lele sangkuriang lebih bagus, tapi kita tetap
harus memberi pencegahan terhadap penyakit-penyakit lele.
4. Lele sangkuriang memiliki tekstur daging yang lebih padat
dan minim kandungan lemak dibanding dengan lele dumbo. Dari segi rasa lebih
renyah, lebih gurih, dan tidak bau lumpur. Apalagi jika dibudidayakan secara
organik lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.
5. Lele sangkuriang bisa dibudidayakan di lahan yang sempit. Untuk
membesarkan benih 1000 ekor hanya diperlukan lahan 5×2 meter saja . Berdasaran
pengalaman yang dilakukan Nasrudin dan Yadi serta para peternak binaannya
dengan luas lahan tersebut, dapat menghasilkan lele konsumsi sebanyak 1-1,4
kwintal.
Kolam terpal adalah salah satu pilihan budidaya lele agar dapat
menghemat biaya. Ini menunjukkan teknik pemeliharaan lele sangkuriang relatif
lebih mudah dibanding dengan lele dumbo biasa, apalagi dibandingkan dengan
pemeliharaan jenis ikan lainnya.
- Kekurangan lele Sangkuriang
1. Lele sangkuriang tidak dapat dibenihkan melalui indukan lele
sangkuriang karena hasilnya tidak akan maksimal.
2. Ikan lele sangkuriang sulit memijah dengan alami maka perlu sedikit bantuan
hormon agar ikan mau memijah.
3. Masih dalam tahap pengembangan dan uji coba dibeberapa
daerah di Jawa dan Yogyakarta. PihakBBPBAT masih melakukan penelitian untuk
menghasilkan lele sangkuriang yang lebih berkualitas lagi.
B. LELE DUMBO
Lele
dumbo memiliki ciri-ciri fisik berupa warna hitam kehijauan dan apabila ikan
ini mengalami stress yang diakibatkan dari suhu atau lingkungan yang tidak
sesuai dengan habitatnya maka akan muncul bercak-bercak hitam dan putih pada
kulit ikan lele dumbo, namun jika keadaan ikan sudah mulai normal maka
bercak-bercak tersebut akan hilang.
- Kelebihan Lele Dumbo
2. Kandungan telur lele dumbo jauh lebih banyak ketimbang lele lokal. Dari satu intuk betina dapat menghasilkan 8.000 – 10.000 butir telur. Hal ini tentu berbeda dengan lele lokal yang mempunyai telur 1.000 – 4.000 butir telur.
3. Sangat Rakus dan sebanding dengan pertumbuhannya. Dalam 2-3 bulan lele dumbo sudah dapat dipanen.
4. Ukuran lebih besar dibanding lele lokal dan ketahanan tubuhnya lebih kuat terhadap penyakit.
5. Sangat cocok dipelihara pada kolam tanah karena sifatnya tidak akan membuat lubang pada dasar kolam.
- Kekurangan Lele Dumbo
1. Daging lebih lembek dari lele lokal
2. Soal rasa kebanyakan orang menganggap rasa daging lele dumbo kurang manis bila dibanding lele lokal.
3. Mudah stress apabila lingkungan dan kualitas air tidak sesuai dengan habitatnya.
C. LELE PHYTON
http://kabarmadura05.blogspot.com/2011/06/hasil-budidaya-lele-phyton-capai.html |
Ciri
fisik dari ikan lele phyton adalah bentuk kepala yang lebih besar, gerakan yang
lincah, mulutnya lebih kecil dan bebentuk pipih.
- Kelebihan Lele Phyon
1. FCR (Food Convertion Ratio) atau rasio konversi pakan dengan bobot tubuh ikan. Ikan lele phyton terlihat memiliki keunggulan dengan FCR 1:1 artinya 1kg pakan akan menghasilkan 1 kilogram bobot tubuh.
2. Tingkat adaptasi dan kekebalan tubuh lele phyton lebih baik sehingga angka mortalitas (kematian) saat penebaran benih dapat ditekan. Lele phyton dapat dibudidayakan di segala macam cuaca, iklim, dan suhu udara.
3. Bentuk dan tekstur daging lele phyton juga menjadi favorit para pebisnis dan konsumen ikan lele. Secara fisik lele phyton memiliki tubuh yang langsing dan rajin bergerak sehingga kandungan lemak di tubuhnya selalu terbakar dan jumlahnya tidak sebanyak lele pada umumnya. Dari segi rasa, dengan sedikitnya lemak akan didapatkan rasa dagng yang lebih gurih serta tekstur daging yang lebih empuk.
- Kelemahan Lele Phyton
1. Produksi telur lebih sedikit bila dibandingkan lele sangkuriang.
D. LELE MASAMO
http://bibitlelepalembang.blogspot.com/2012/02/lele-masamo-sang-pendatang-baru.html |
Lele
Masamo memiliki ciri khas fisik cukup berbeda dengan lele Dumbo, Sangkuriang
dan Phyton yang lebih dulu beredar. terdapat bintik
seperti tahi lalat di sekujur tubuh masamo yang berukuran besar, memiliki
tonjolan di tengkuk kepala, serta bentuk kepala lebih runcing. “Pada induk,
tonjolan di tengkuk terlihat nyata. Sangat berbeda dengan induk jenis lain,
sehingga jenis lele Masamo tak mungkin bisa dipalsukan,.
Ketika stres, muncul warna keputih-putihan atau keabu-abuan.
Kelebihan
Lele Masamo
1. Pertumbuhan lebih cepat dan ukuran lebih besar
2. Sangat rakus makan tapi tetap efisien dengan perbandingan FCR 1:1.08. dalam artian 1 kg pakan akan menghasilkan sekitar 1.08 kg lele masamo.
3. Keseragaman tinggi.
4. Tidak mudah stress dan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
5. Ketahanan terhadap penyakit tinggi namun sebagai pembudidaya tetap harus memberikan vaksin dan menjaga kualitas air budidaya agar menghasilkan produksi yang maksimal.
6. Sifat kanibal rendah. Berbeda dengan jenis lele lainnya kanibalisme pada lele masamo jauh lebih rendah.
Kekurangan Lele Masamo
1. Bibit hanya dapat diperoleh melalui PT Matahari Sakti Mojokerto.
2. Tidak diperuntungkan bagi budidaya traditional, lebih diperunggkan bagi budidaya konvensional.
3. Indukan hanya dapat diperoleh dari PT Matahari Sakti Mojokerto.
Demikianlah ke empat jenis ikan lele yang paling banyak dibudidayakan. Semoga informasi tadi membantu sobat sekalian dalam pengetahuan.
Semoga artikel ini dapat menjadi rujukan bagi yang pemula yang masih bingung membudidayakan jenis ikan lele apa yang akan dibudidayakan.
Sumber : https://talitakumindonesia.blogspot.com/2016/10/4-jenis-ikan-lele-inilah-yang-paling.html
1. Pertumbuhan lebih cepat dan ukuran lebih besar
2. Sangat rakus makan tapi tetap efisien dengan perbandingan FCR 1:1.08. dalam artian 1 kg pakan akan menghasilkan sekitar 1.08 kg lele masamo.
3. Keseragaman tinggi.
4. Tidak mudah stress dan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
5. Ketahanan terhadap penyakit tinggi namun sebagai pembudidaya tetap harus memberikan vaksin dan menjaga kualitas air budidaya agar menghasilkan produksi yang maksimal.
6. Sifat kanibal rendah. Berbeda dengan jenis lele lainnya kanibalisme pada lele masamo jauh lebih rendah.
Kekurangan Lele Masamo
1. Bibit hanya dapat diperoleh melalui PT Matahari Sakti Mojokerto.
2. Tidak diperuntungkan bagi budidaya traditional, lebih diperunggkan bagi budidaya konvensional.
3. Indukan hanya dapat diperoleh dari PT Matahari Sakti Mojokerto.
Demikianlah ke empat jenis ikan lele yang paling banyak dibudidayakan. Semoga informasi tadi membantu sobat sekalian dalam pengetahuan.
Semoga artikel ini dapat menjadi rujukan bagi yang pemula yang masih bingung membudidayakan jenis ikan lele apa yang akan dibudidayakan.
Sumber : https://talitakumindonesia.blogspot.com/2016/10/4-jenis-ikan-lele-inilah-yang-paling.html
2 Comments
mantap gan informasinya
ReplyDeleteizin share gan, bagus informasinya
ReplyDelete